Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pertemuan dengan Sekretaris Daerah, para pimpinan OPD, perwakilan Bank NTT, dan sejumlah lembaga vertikal di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Senin (9/6/2025). Fokus utama dalam diskusi tersebut adalah strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tahun ini, target PAD NTT dipatok sebesar Rp 2,8 triliun, dua kali lipat dari tahun lalu yang hanya Rp 1,4 triliun. Gubernur menegaskan bahwa pencapaian ini memerlukan kerja keras dan sinergi semua pihak — tidak hanya OPD, tapi juga instansi vertikal dan mitra strategis.
"Kita harus tinggalkan cara lama. Saatnya bekerja lebih serius dan luar biasa demi mencapai target ini. Tanpa PAD yang kuat, pembangunan tidak akan berjalan maksimal," tegas Gubernur.
Sebanyak 25 instansi daerah, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, PUPR, Sosial, serta Perikanan dan Kelautan, diberi tanggung jawab menggali potensi PAD. Kolaborasi lintas sektor juga ditekankan, termasuk dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Bank NTT.
Gubernur juga mengingatkan agar Bank NTT menyesuaikan arah kebijakan dengan kebutuhan daerah. Jika sektor pertanian menyumbang 30% dari PDRB, maka kredit untuk sektor pertanian pun harus jadi prioritas.
Setiap OPD diminta menyusun proyeksi pendapatan secara rinci dan menetapkan target spesifik sesuai potensi sektor masing-masing. "Kalau semua tahu tugas dan saling mendukung, target ini bukan hal yang mustahil," ujarnya.
Menutup arahannya, Gubernur mengajak seluruh pihak untuk mengubah pola pikir dan mulai percaya pada kekuatan sendiri. "Kita terlalu sering merasa kecil, padahal kita punya sayap elang. Saatnya kita terbang tinggi. Ayo bangun NTT!" tegasnya.
Wartawan (NKR)