“Bermodus Petugas PDAM, Geng Pencuri Gasak Emas Rp1,5 M di Surabaya — Dana Hasil Kejahatan untuk Sabu, Tanah & Hura-Hura!”

JNO Surabaya | Skandal pencurian kelas kakap kembali mengguncang Kota Pahlawan! Komplotan kriminal bermodus ‘petugas PDAM’ sukses menggondol emas senilai lebih dari Rp1,5 miliar dari rumah seorang lansia di kawasan elite Genteng, Surabaya.

Tiga pelaku bernama Anton Saputra, Arham Djaelani, dan Arifin Daeng Nassa kini tengah duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Surabaya. Dalam persidangan Senin (7/7/2025), terungkap detail mengejutkan: aksi keji ini dipimpin oleh Anton, otak pelaku yang kini jalani sidang lewat video call karena terkena stroke.

Lebih menghebohkan lagi, hasil penjualan emas tidak hanya digunakan untuk beli tanah dan renovasi rumah, tapi juga dipakai untuk membeli sabu senilai Rp65 juta dan bersenang-senang tanpa rasa bersalah! Sementara itu, sekitar Rp200 juta disebut-sebut diserahkan ke buronan bernama Ahmad Fauzi alias Ozi yang kini masih bebas berkeliaran.

Arham dalam kesaksiannya blak-blakan menyebut Anton sebagai eksekutor utama yang membobol lemari di rumah korban. Dirinya dan Arifin hanya “kebagian” masing-masing Rp120 juta dan Rp80 juta. Semuanya kompak mengaku punya rekam jejak kriminal serupa di masa lalu.

Kejadian terjadi pada 22 Januari 2025 sekitar pukul 09.45 WIB. Modusnya: menyamar jadi petugas PDAM untuk mengecek meteran air. Sementara Arham dan Arifin ‘mengalihkan’ perhatian si nenek pemilik rumah, Anton menyelinap masuk dan menjarah 8 batang emas LM Antam @100 gram plus perhiasan berlian—semua tanpa jejak.

Setelah sukses mengeksekusi misi kriminal ini, mereka langsung membawa hasil rampokan ke markas Ozi di Sedati, Sidoarjo, untuk dijual. Sayangnya, sang koordinator penadah sekaligus buronan kelas kakap ini masih misterius keberadaannya.

Kini, ketiganya dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian bersekutu dengan pemberatan. Wajah mereka mungkin pasrah di ruang sidang, tapi kisah kejahatannya membekas: sebuah pengingat bahwa kejahatan selalu menemukan jalan, terutama saat rasa tamak dan tipu daya jadi senjata utama.

JNO News | Surabaya
Sumber: exposeindonesia.com

Lebih baru Lebih lama