JNO Blitar | Jenazah Perempuan Muda Ditemukan di Blitar — Ada Luka di Wajah dan Leher, Tapi Polisi Masih ‘Menunggu’ Jawaban
Dita Oktavia (21), warga Punjul, Plosoklaten, Kediri, akhirnya dipastikan identitasnya setelah sebelumnya sempat menyandang status tragis sebagai Mrs. X. Ia ditemukan tergeletak tak bernyawa di pinggir Jalan Raya Blitar-Malang, tepatnya di Desa Popoh, Selopuro, Blitar.
Yang membuat miris, saat ditemukan oleh seorang warga bernama Sutiyah yang tengah menyapu halaman, wajah Dita ditutup dengan dedaunan. Ia mengenakan kaus bertuliskan "Fighter Netral" dan jaket hijau — sebuah tampilan yang kontras dengan kondisi tubuhnya yang penuh luka.
Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, menjelaskan bahwa jenazah Dita telah dimakamkan oleh pihak keluarga setelah sebelumnya dilakukan otopsi oleh dokter forensik di RS Bhayangkara Kediri. Otopsi dilakukan atas izin keluarga, dan hasil awal menunjukkan adanya sejumlah luka lecet mencurigakan: di bawah mata kanan, pipi kiri, leher kanan, jari tangan kiri, serta telapak kaki kanan dan kiri.
Namun begitu, entah karena kehati-hatian atau ketidakyakinan, pihak kepolisian masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Dita. “Kami masih menunggu laporan lengkap dari dokter forensik,” ujar Putut.
Pertanyaannya: sampai kapan publik harus menunggu?
Luka-luka di wajah dan leher korban jelas bukan luka biasa. Tapi lagi-lagi, seperti kasus-kasus misterius lainnya, publik harus bersabar sambil berharap keadilan tidak mati bersama korban.
Apakah Dita dibunuh? Apakah ada unsur kekerasan sistematis yang coba ditutup-tutupi? Atau ini hanya bagian dari pola lama: perempuan muda menjadi korban, dan sistem hanya menggelar formalitas?
Yang jelas, Dita tak lagi bisa bicara. Tapi tubuhnya sudah lebih dari cukup untuk bersaksi.
Tinggal apakah aparat mau mendengar, atau menunduk diam di balik prosedur dan laporan resmi yang tak kunjung rampung.
Hr JNO News mengabarkan