Jakarta, Jnonews.com – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara resmi melepas peserta program mudik gratis menggunakan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada Kamis (27/3/2025).
Sebanyak 502 pemudik diberangkatkan dengan menggunakan KA Jaka Tingkir menuju Stasiun Solo Balapan. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PT KAI yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari segi layanan maupun kenyamanan bagi para pemudik.
Pada kesempatan tersebut, Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa total ada 16 gerbong yang disediakan dalam program ini. KA Jaka Tingkir mengangkut 502 pemudik menuju Solo, sementara KA Tawang Jaya membawa 609 pemudik ke Semarang Tawang.
"Hari ini pukul 11.50 WIB kita memberangkatkan delapan gerbong, kemudian pada pukul 18.25 WIB akan berangkat delapan gerbong lagi. Secara keseluruhan, jumlah pemudik gratis dengan kereta api mencapai 1.111 orang," ujar Ahmad Luthfi di Stasiun Pasar Senen.
Program mudik gratis ini diperuntukkan bagi pekerja sektor informal seperti pedagang kaki lima, pembantu rumah tangga, buruh, dan lainnya. Tujuannya adalah memberikan perjalanan yang lebih nyaman dan ekonomis bagi mereka yang ingin pulang ke kampung halaman.
"Bagi pekerja informal, biaya perjalanan dengan kereta api yang mencapai sekitar Rp 550 ribu per orang sangat berarti. Dengan adanya program ini, mereka bisa menghemat biaya, membawa lebih banyak uang untuk keluarga di kampung, dan jika memungkinkan, menabung," jelasnya.
Total Pemudik Mudik Gratis Lebaran 2025
Dalam program Mudik Gratis Lebaran 2025, Pemprov Jateng memfasilitasi sekitar 15 ribu pemudik. Dari jumlah tersebut, 14 ribu orang diberangkatkan menggunakan 311 bus, sedangkan 1.111 orang menggunakan kereta api.
Sebelumnya, pada Rabu (26/3/2025), Ahmad Luthfi telah melepas 289 bus dari TMII menuju berbagai daerah di Jawa Tengah. Sementara pada Kamis (27/3/2025), sebanyak 22 bus diberangkatkan dari Bandung menuju Jawa Tengah.
"Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas, terutama bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Mereka merasa senang karena bisa pulang kampung tanpa biaya, bertemu keluarga, dan menghemat pengeluaran," ungkap mantan Kapolda Jateng tersebut.
Ia juga berpesan kepada para pemudik agar menikmati momen berkumpul bersama keluarga. Uang yang dihemat dari biaya transportasi dapat digunakan untuk kebutuhan lain dan berkontribusi pada perekonomian di daerah asal.
"Jika situasi di kampung sudah stabil dan di Jakarta masih ada pekerjaan, silakan kembali. Namun, jika belum memiliki pekerjaan tetap di Jakarta, saya menyarankan agar mereka tetap tinggal di kampung dan berkontribusi dalam membangun daerahnya," tambahnya. (Redaksi: Aries Wibowo Jno news)