"Diremehkan Guru Diperjuangkan Dosen UI dan ITB – Gadis Rote Tembus Psikologi"


JNO NTT | Margaret, seorang gadis tangguh asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, tumbuh di sebuah rumah kayu sederhana yang hanya memiliki satu kamar. Bukan dari keluarga berada, mimpi Margaret untuk kuliah di Universitas Indonesia sempat dianggap mustahil—bahkan dihina terang-terangan oleh gurunya sendiri.

Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Margaret mengenang momen pahit saat impiannya dianggap lelucon oleh sang guru:

“Gak bisa bayar uang sekolah tapi mau kuliah di UI,” ucap sang guru yang terus mengulang kalimat itu hingga menusuk harga diri Margaret.


Tak hanya guru, tetangga pun turut menyindir mimpinya. Semangat Margaret nyaris padam—bahkan ia sempat ingin menyerah dan tidak mendaftar kuliah sama sekali.

Namun dua hari sebelum batas akhir Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), tekad Margaret menyala kembali di tengah malam. Pukul 2 dini hari, ia memberanikan diri mendaftar. Pilihannya? Hanya satu: Universitas Indonesia.

Hingga tiba hari pengumuman…

Margaret diterima di Fakultas Psikologi UI!

Tangis haru langsung pecah. Tak hanya Margaret, orang tuanya ikut menangis bahagia. Bahkan kakak kandungnya rela bekerja keras siang dan malam demi mengumpulkan ongkos untuk keberangkatan adiknya ke Jakarta.

Yang lebih mengejutkan, bukan hanya UI yang datang menghampiri Margaret—dosen dari ITB pun ikut datang menawarkan beasiswa!
Mimpi yang dulu dihina kini diperjuangkan oleh para akademisi terbaik negeri ini.

Margaret adalah bukti hidup bahwa hinaan bisa jadi bahan bakar kii menuju kemenangan. Dan rumah kayu bukan alasan untuk menyerah—justru menjadi titik awal keberangkatan menuju kampus impian. (Red Ud)



Lebih baru Lebih lama