JNO Bogor | JABON - PASIR JERUK, RUMPIN | Aroma busuk mafia gas LPG 3 kg kembali tercium tajam, kali ini mencuat dari jantung wilayah elite TNI AU Bravo di Rumpin, Bogor. Dua sosok anggota aktif diduga bernama Jipen dan Rully menjadi sorotan tajam publik. Bukannya menjaga kehormatan seragam negara, keduanya justru dituding terlibat langsung dalam bisnis hitam penyuntikan gas bersubsidi.
Praktik ilegal penyuntikan gas melon ini bukan rahasia lagi bagi warga Jabon dan Pasir Jeruk. Aktivitas haram tersebut berlangsung nyaris tanpa jeda, dari sore hingga pagi buta, dengan lalu lintas ratusan kendaraan pick-up dan truk keluar-masuk lokasi. Ironisnya, semua ini terjadi tak jauh dari markas TNI AU BRAVO. Diduga kuat, lokasi usaha sengaja dilindungi kekuasaan berseragam.
Warga sudah berulang kali menegur, bahkan awak media pun turun langsung, namun nihil hasil. Pemilik usaha diduga kuat adalah JIPEN, anggota aktif kesatuan, yang kini namanya mulai ramai diperbincangkan di kalangan aktivis dan pengamat hukum. Bahkan, yang lebih mengejutkan, nama Komandan Kesatuan Bravo yakni RULLY juga disebut-sebut ‘menutup mata’ terhadap praktik mafia ini.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa gas 3 kg yang didatangkan berasal dari berbagai wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor untuk kemudian disuntik dan dijual kembali. Omzet? Diperkirakan mencapai 40.000 hingga 50.000 tabung per malam. Hitungan kasarnya, negara dirugikan ratusan juta rupiah setiap hari. Gas yang seharusnya menjadi hak masyarakat miskin kini jadi mesin penggemuk pundi-pundi oleh oknum tak bermoral.
Menanggapi hal ini, Sekjen DPP IBU PRABU CENTER 08, Marjuddin Nazar, mendesak keras Panglima TNI untuk segera menonaktifkan dan memproses hukum oknum-oknum yang mencoreng institusi, khususnya JIPEN dan DANSAT Bravo, RULLY. “TNI harus bersih dari mafia. Jangan biarkan seragam kehormatan dipakai untuk merampas hak rakyat kecil,” tegasnya. Di kutip Sekjen Dpp Ibu Prabu Center 08 | Marjuddin Nazar https://soksimedia.com.