Warga Rembu Tengah Menggugat! Misteri Tanah Kemakmuran & Polo Tholib yang Menghilang


JNO Mojokerto | Kamis, 10 Juli 2025 | Panas! Polemik tanah kemakmuran Dusun Rembu Tengah, Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, akhirnya memuncak dalam sebuah pertemuan klarifikasi yang digelar di Balai Dusun Rembu Tengah, Kamis siang pukul 13.30 WIB. Rapat yang dihadiri tokoh penting desa, perwakilan perusahaan, warga, hingga aparat keamanan berubah menjadi ruang interogasi terbuka. Suara rakyat pecah!

Hadir dalam pertemuan itu: Kepala Desa Asmianto, Sekdes Doni, para Kasun (Imron – Rembu Tengah, Slamet – Gondorukso, Mahendra – Rembu Kidul, Hariyanto – Japanan Kidul), mantan Lurah Hariyanto, serta tokoh masyarakat dan warga yang geram karena merasa dibohongi.

Perwakilan dari PT Linko Sukses Perkasa, Ko Cristian dan tim, menyampaikan bahwa perusahaan tidak pernah mengeluarkan dana untuk tanah kemakmuran. Ia menegaskan hanya menitipkan DP Rp20 juta + Rp20 juta untuk proses penyediaan lahan tukar guling sebagai pengganti. Namun, ia menolak keras memberikan uang atas tanah yang status hukumnya dianggap “tidak jelas.”

Warga mulai memanas saat salah satu tokoh masyarakat, Pak Heru, menyuarakan pertanyaan krusial:
“Kenapa warga tidak pernah diajak musyawarah? Kenapa setelah jalan ditutup, semua jadi bingung? Uang sisanya ke mana?”

Perwakilan perusahaan berdalih bahwa belum ada keputusan resmi, dan menyebut bahwa pelaksanaan musyawarah dusun (musdus) masih belum jelas aturan dasarnya. Sontak, warga bersuara lantang:
“Kami dibodohi! Kami didatangi door to door tanpa musyawarah! Harus jemput Polo Tholib untuk bereskan semuanya!”


Puncaknya, ketika mantan lurah Hariyanto mempertanyakan perubahan status tanah kemakmuran menjadi Letter C atas nama siapa?, warga serentak menjawab:
“Polo Imron dan Polo Tholib!”
Ironisnya, Polo Imron yang hadir hanya terdiam tanpa klarifikasi sepatah kata pun.

Rapat pun ditutup dengan keputusan: akan digelar pertemuan klarifikasi kedua seminggu mendatang, namun tanggal dan waktunya belum ditentukan.

Warga merasa dikhianati panitia lama, terutama karena proses tukar guling tidak pernah melalui musyawarah terbuka. Harapan mereka kini tertuju pada satu nama:
Polo Tholib.
“Jangan lari! Kami tunggu klarifikasi dan tanggung jawabnya!” tegas warga.

HR | JNO NEWS mengabarkan langsung dari Balai Dusun Rembu Tengah

Lebih baru Lebih lama