LBH Cendrawasih Celebes (CCI) Mojokerto Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni, Bukti Nyata Peduli Sesama


JNO Mojokerto | Di balik slogan “pembangunan merata” yang kerap didengungkan pemerintah, masih ada wajah muram dari rakyat miskin yang luput dari perhatian. Fakta itu terbongkar di Dusun Janti, Desa Punggul, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto. Sebuah rumah jauh dari kata layak huni—selama bertahun-tahun ditinggali oleh sebuah keluarga prasejahtera, tanpa pernah tersentuh program bedah rumah pemerintah.

Ironisnya, justru lembaga non-pemerintah yang bergerak. LBH Cendrawasih Celebes (CCI) yang dipimpin Muhammad Arif, SH., melangkah nyata dengan menyalurkan material bangunan berupa semen dan batu bata. Bantuan ini dimaksudkan untuk memperbaiki rumah yang nyaris roboh itu agar kembali layak ditempati.


“Rumah seharusnya menjadi tempat berlindung, tapi yang kami lihat justru sebaliknya—dinding retak, atap bocor, dan lantai yang mengelupas. Kondisi ini bukan hanya memprihatinkan, tapi membahayakan penghuninya. Kami tak bisa tinggal diam,” ungkap Muhammad Arif, SH., saat menyerahkan bantuan.

Langkah LBH ini seakan menjadi tamparan telak bagi para pemangku kebijakan. Pasalnya, Mojokerto bukan daerah miskin program bantuan—dana desa, anggaran bedah rumah, hingga alokasi bansos selalu diklaim berjalan. Namun kenyataannya, masih ada keluarga miskin yang hidup di rumah yang hampir roboh tanpa pernah tersentuh.

Selain aksi sosial, LBH Cendrawasih Celebes juga menegaskan perannya sebagai benteng rakyat. Kantor mereka selalu terbuka untuk siapa saja, tidak hanya dalam pendampingan hukum, tetapi juga dalam masalah sosial yang sering kali dibiarkan tanpa solusi.

Kasus rumah reyot di Janti ini bukan hanya tentang satu keluarga. Ia adalah simbol kebocoran perhatian negara terhadap warganya sendiri. Dan di celah kelalaian itu, LBH Cendrawasih Cilibiscelebes Indonesia (CCI) hadir sebagai penolong nyata, mengisi ruang kosong yang seharusnya dipenuhi pemerintah.( red jagat )
Lebih baru Lebih lama