“Skandal Selisih Tetes PG Gempol Kerep: Lelang 981 Ribu Ton, Realisasi 1,7 Juta Ton, Management Diduga Tahu dan Lolos


Berita JNO Mojokerto | Sabtu, 27 september 2025. Tim awak media melakukan klarifikasi terkait dugaan skandal distribusi tetes dirasakan di PG Gempol Kerep. Dalam pertemuan dengan Humas PG, Pak Topan, serta Pak Koiron selaku pihak yang berkompeten dalam urusan tetes, terungkap sejumlah kejanggalan data tahun 2021.

lelang resmi tercatat sebanyak 981.322 ton , namun realisasi yang diambil transporter UD Barokah mencapai 1.756.020 ton . Angka tersebut terdiri dari 1.365.520 ton dirasakann dan 390.500 ton bilasan . Ironisnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa “bilasan” sebenarnya tidak pernah ada secara fisik, melainkan tetap berupa perasaan yang dilaporkan berbeda.

Dalam keterangannya yang kami kutip, Pak Koiron menyebut fenomena ini sebagai hal yang “biasa terjadi” karena sistem pengukuran hanya berdasar perkiraan meteran dan analisa berat jenis yang berubah-ubah. Namun, ketika awak media mengintip selisih yang sangat besar antara data lelang dan realisasi lapangan, ia mengakui bahwa selisih tersebut adalah “benar-benar kelebihan” .

Temuan nyata investigasi tim media:

Transporter UD Barokah mengambil tetes tahun 2021 sebanyak 1.756.520 ton .

Data lelang resmi tahun 2021 hanya 981.322 ton .

“Bilasan” tidak ada, seluruhnya tetap berupa perasaan.

Realisasi: 1.365.520 ton kurasan + 390.500 ton (bilasan fiktif) .

Perbedaan angka yang begitu mencolok ini membuka ruang besar dugaan adanya pelaporan dan potensi kerugian negara .

Ajakan Publik:

Kasus ini menjadi alarm penting bagi kita semua. BUMN seperti Pabrik Gula seharusnya menjadi pilar ekonomi rakyat, bukan sarang permainan angka yang merugikan negara. Mari bersama-sama aktif mengawal, mengawasi, dan mendorong perbaikan tata kelola BUMN agar lebih transparan, profesional, dan berpihak pada kepentingan publik. ( berita jno jam merah )


Lebih baru Lebih lama