Www.jnonews.com | Gedeg, Polemik distribusi makanan program SPPG oleh pihak MBG kembali menuai kritik keras dari wali murid. Setelah dugaan temuan produk tidak layak konsumsi pada 22 Desember 2025, yang sebelumnya sudah diperingatkan oleh para orang tua, perbaikan yang dinantikan justru tak kunjung terlihat. Pada 30 Desember 2025, laporan baru kembali muncul, menuding adanya pembagian buah jeruk dalam kondisi bonyok, buah naga yang rusak, serta donat yang diduga berjamur.
Kondisi ini memicu kegelisahan dan kekecewaan wali murid karena dinilai mengancam kesehatan anak-anak yang menjadi penerima program tersebut.
“Kami mendukung penuh program pemerintah, namun kami menolak tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Jangan sampai ada pihak yang seakan-akan meracuni generasi muda melalui makanan yang tidak layak,” tegas salah satu wali murid yang meminta pihak terkait turun tangan segera.
Para orang tua menilai bahwa persoalan ini bukan lagi sekadar kelalaian teknis, melainkan indikasi lemahnya pengawasan kualitas distribusi. Mereka menegaskan bahwa dukungan terhadap program negara tetap berjalan, tetapi praktik yang diduga merugikan anak harus dihentikan.
Warga meminta:
Pemeriksaan ulang seluruh produk yang didistribusikan,
Penarikan makanan yang diduga tidak layak,
Klarifikasi resmi dari pihak MBG dan instansi terkait,
Audit kualitas agar kasus serupa tidak terulang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak MBG terkait laporan terbaru tersebut. Wali murid menyatakan siap menyuarakan keberatan lebih luas apabila tidak ada tindak lanjut konkret dari pihak yang berwenang.
(Red jno news hr)
